Pendidikan Formal Perlukah Bagi Karir Pesepakbola ? - .
RajaBackLink.com

Pendidikan Formal Perlukah Bagi Karir Pesepakbola ?

Bandar Lampung -- publiklampung.com -- Hari ini digelar pertandingan sepak bola Asean Cup Championship 2024 antara Indonesia melawan Laos. Animo masyarakat sangat antusias pada pertandinga hari ini karena pada pertandingan sebelumnya, Indonesia menang tipis 1-0 melawan Myanmar.

Sepak bola menjadi sebuah olahraga yang banyak melibatkan kontak fisik antar pemain. Lebih di atas itu, sepak bola juga kerap menuntut pemainnya untuk berlatih lebih keras hingga melebihi frekuensi orang pada umumnya.

Dengan tuntutan yang begitu hebat, maka bukan hal yang mengejutkan apabila seorang pesepak bola kerap mengalami cedera. Bahkan, tidak sedikit juga pesepak bola yang harus gantung sepatu di usia muda karena cacat ataupun penyakit yang mereka derita, sebut saja Jim Beglin, Jack Wilshere, hingga Sergio Aguero.

Mengutip Bola.com, rata-rata usia pensiun pesepak bola adalah 35 tahun. Usia tersebut tentu terbilang dini bila dibandingkan dengan profesi lain. Di sinilah peran pendidikan formal dibutuhkan. Pasca pensiun, hanya mereka dengan latar belakang pendidikan bagus yang berpeluang mendapatkan pekerjaan yang layak.

Pemain potensial tim nasional Indonesia, Hokky Caraka, merupakan bukti nyata fenomena tersebut. Dalam kanal YouTube Kompas TV, Hokky membagikan pengalamannya meninggalkan sekolah selama tiga tahun demi mendalami sepak bola dan membela garuda di dada.

Walaupun demikian, setiap orang bebas menentukan jalan dan pilihan hidupnya. Terlebih lagi, khalayak ramai acapkali menganggap bahwa karier sepak bola serta pendidikan adalah dua hal yang tak dapat berjalan beriringan. Ketika hendak menjadi pesepak bola, para pemain harus berlatih keras hingga membuat akademisnya terbengkalai.

Meski nampak bak momok yang menghantui pesepak bola, pendidikan harus tetap menjadi prioritas bagi mereka. Oleh sebab itu, seluruh elemen masyarakat haruslah menyadarkan mereka akan pentingnya pendidikan guna menghadapi tantangan zaman. Toh, bukankah dewasa ini sudah banyak lembaga yang  menawarkan program khusus bagi atlet untuk bersekolah tanpa menghalangi kesempatan kariernya?

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pesepak bola profesional yang juga memiliki latar belakang pendidikan cukup bagus. Nama kondang seperti Boaz Solossa, Juan Mata, hingga Giorgio Chiellini merupakan bukti konkretnya. Dari penjelasan di atas, pilihan antara karier dan pendidikan sudah selayaknya tidak lagi menjadi dilema bagi para pesepak bola. (*)

 Oleh Agus Setiyo, Pemimpin Redaksi publiklampung.com

Share on Google Plus

About Publik Lampung

PT.Tricitra Media Coorporate provides one stop automated solution for your Technology. Depending on the size and field of your organization, we have different products and services to meet your requirements. We provide the optimum and customized solutions made for your organization.

0 comments:

Post a Comment