publiklampung.com -- Di sebuah desa kecil yang dikelilingi hutan misterius, hiduplah tiga anak yatim piatu bernama Florence, Dorothy, dan Charlotte. Setelah kedua orang tua mereka meninggal karena penyakit misterius, mereka dibawa ke rumah seorang nenek tua yang tinggal di sebrang hutan. Nenek itu bernama Matilda. Dengan kebaikan yang terpancar dari senyumnya yang selalu siap merawat mereka, ketiga anak itu mulai menganggap Matilda sebagai nenek mereka sendiri, tanpa pernah tahu siapa dia sebenarnya.
Namun, Matilda bukanlah nenek tua biasa. Dia adalah seorang penyihir jahat yang menyembunyikan niat kelamnya. Di bawah senyumnya yang manis, dia menyimpan rencana jahat untuk memanfaatkan ketiga anak itu dalam ritual sihir yang akan memperkuat kekuatannya. Setiap malam, ketika anak-anak itu tidur, Matilda menyelinap ke ruang bawah tanah rahasianya, tempat ia menyimpan berbagai ramuan ajaib dan ramuan berbahaya.
Suatu hari, Charlotte yang penasaran mulai curiga. Matilda selalu melarang mereka untuk mendekati ruang bawah tanah itu, membuat Charlotte semakin ingin tahu. Pada suatu malam, ketika Florence dan Dorothy sudah tertidur, Charlotte diam-diam menyelinap turun ke ruang bawah tanah. Di sana, dia menemukan berbagai botol dan ramuan yang aneh, berwarna-warni, dan bercahaya di dalam lemari yang sangat tua.
Tanpa berpikir panjang, Charlotte mengambil salah satu ramuan berwarna ungu cerah, berharap itu akan membantunya menemukan jawaban tentang siapa sebenarnya matilda. Namun, saat dia meminumnya, sesuatu yang mengerikan terjadi. Tubuh Charlotte mulai berubah. Kakinya menggemuk, kulitnya menjadi keras seperti kuda nil, sementara bagian atas tubuhnya berubah menjadi setengah kuda poni dengan rambut panjang dan berkilauan. Dia kini menjadi makhluk setengah kuda poni dan kuda nil.
Ketakutan, Charlotte melarikan diri dari rumah. Ia lari ke dalam hutan, merasa bingung dan kesepian, tidak tahu bagaimana caranya kembali menjadi manusia.
Sementara itu, Florence dan Dorothy terbangun dan menemukan Charlotte hilang. Panik, mereka mencari-cari di seluruh rumah hingga menemukan pintu ruang bawah tanah terbuka. Mereka turun dan menemukan botol ramuan pecah di lantai serta buku-buku sihir yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya. Florence, yang lebih dewasa mulai menyadari sesuatu yang mengerikan. Bahwa Matilda bukanlah nenek biasa.
Dengan tekad kuat, Florence dan Dorothy memutuskan untuk mencari Charlotte dan menyelamatkannya. Namun, mereka tahu satu-satunya cara untuk membalikkan sihir itu adalah dengan menemukan ramuan penawar yang tepat. Mereka mulai menjelajahi hutan dan mencari petunjuk, sambil mencoba menghindari Matilda.
Akhirnya, mereka menemukan bahwa satu-satunya cara untuk membuat penawar adalah dengan menggunakan air dari mata air suci yang dijaga oleh seekor naga.
Dengan keberanian yang tersisa, kedua saudara itu berhasil mendapatkan air suci dan kembali untuk menghadapi Maera. Pertarungan besar terjadi, di mana Matilda mengungkapkan wujud aslinya sebagai penyihir dengan kekuatan kegelapan. Namun, berkat pengetahuan yang mereka peroleh, Florence dan Dorothy berhasil mengalahkan Matilda dengan ramuan penawar yang mereka ciptakan.
Setelah Matilda dikalahkan, mereka memberikan ramuan penawar kepada Charlotte. Perlahan, tubuh Charlotte kembali menjadi manusia seperti semula. Ketiga saudara itu akhirnya bersatu kembali, bebas dari pengaruh penyihir jahat, dan menyadari bahwa kekuatan cinta dan persaudaraan mereka lebih kuat dari sihir apapun.
Oleh: Ramiza Lionatasya Admi
Siswa kelas VII, Sekolah Darma Bangsa, Bandar Lampung
0 comments:
Post a Comment