Lampung Barat - publiklampung.com -- Tanggal 2 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional, sebuah momen untuk menghargai jasa para pendidik dan mengingatkan kembali pentingnya pendidikan bagi kemajuan bangsa. Namun, di balik perayaan ini, masih tersimpan realitas yang memprihatinkan, di mana akses pendidikan yang layak belum bisa dinikmati oleh seluruh anak bangsa. Di beberapa daerah, tantangan dalam mengakses pendidikan masih sangat terasa, bahkan di tengah perkembangan teknologi yang seharusnya mempermudah proses belajar-mengajar.
Salah satu contoh nyata datang dari SD Negeri 104 Krui yang berada di Pesisir Barat, Lampung. Di sini, para siswa harus menghadapi kenyataan pahit ketika sinyal internet yang sangat diperlukan untuk belajar daring sulit dijangkau. Kondisi ini memaksa mereka melakukan perjuangan sehari-hari yang tak biasa—mendaki bukit bersama-sama demi mendapatkan sinyal internet yang memadai untuk mengikuti pelajaran. Perjuangan mereka tak sebatas fisik, namun juga mental, karena dalam situasi ini mereka harus beradaptasi dengan kondisi yang jauh dari ideal.
Gambaran ini mencerminkan bahwa meskipun teknologi telah berkembang pesat, kesenjangan akses masih menjadi persoalan serius. Pendidikan, yang seharusnya menjadi hak setiap anak, masih menjadi barang mewah bagi sebagian masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di daerah terpencil. Hal ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa tugas untuk menciptakan pendidikan yang merata dan berkualitas masih jauh dari selesai. Di Hari Pendidikan Nasional ini, tantangan dan perjuangan para siswa di SD Negeri 104 Krui harus menjadi perhatian bersama, agar kelak mereka dapat merasakan pendidikan yang setara dengan anak-anak lain di berbagai penjuru negeri.
0 comments:
Post a Comment