Pompa Air Dragon: Jasadnya masih ada di Nuwono Tasya - .
RajaBackLink.com

Pompa Air Dragon: Jasadnya masih ada di Nuwono Tasya

Bandar Lampung - publiklampung.com -- Dulu, di zaman 1970an, untuk memenuhi kebutuhan akan air, orang cukup mendatangi sumber air, seperti misalnya kali Way Halim, Kali Mbah Masem (Depan RS Urip), Kali Balau (Depan MBK). Kita bisa bebas mendapatkan air yang bersih untuk mandi, masak dan mencuci. Saat itu air sungainya masih bening-bening dan bebas dari pencemaran. Masih ingat saat itu saya dan teman-teman mandi di sana seusai naik Gunung Sulah. Begitu gembiranya kami, meloncat dan berenang.

Beberapa tahun kemudian, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Tanjung Karang, masyarakat mulai menggali sumur untuk mendapatkan air bersih. Dari sinilah muncul cerita  menimba air dari sumur, dengan menggunakan tali dan ember digantungkan pada ujung tali. Agar mudah tenggelam pada bagian ember diberikan pemberat. Biasanya kita bertugas menimba air dipagi hari untuk mengisi bak mandi atau gentong. Bayangin gaes, sumur saat itu  kedalamannya lebih dari 10 meter. Untuk membuat bak penampungan bisa penuh, kita harus paling nggak melakukan 15 kali kerekan. Dengan ember yang bobotnya hampir 10 kilogram, lumayan deh tangan jadi berotot, he he he.

Keberadaan pompa air dragon dimulai pada sekitar awal 1980an. Di daerah DEpan PASar Koga (DEPASKO), saat itu pompa air manual Dragon manual dipasang di halaman rumah lek Pami, pak ketua RT. Tujuannya supaya warga setempat bisa rame-rame menggunakan dan mengawasinya. Dulunya, keberadaan pompa air ini sangatlah penting di masanya dan masyarakat sekitar sangat bergantung pada pompa umum ini untuk kebutuhan harian. Kadang harus antre dulu untuk mendapatkan air. Sekalian bisa bergosip ria dengan tetangga ya. 

Pompa Dragon menggunakan prisip dasar menghisap dan mendorong air. Saat tangkai digerakkan, air dari sumur untuk masuk ke dalam silinder pompa, dan air didorong keluar lewat saluran air keluar. Pompa air ini menjadi pilihan untuk menggantikan cara tradisional, menimba air dari sumur. Tinggal genjot aja tuh, air keluar dari mulut pompa he he he. Kita juga bisa langsung mandi pake air yang keluar. Pastinya kita mendapatkan sensasi yang lebih daripada mandi dengan gayung di rumah. Dengan air yang langsung keluar ini, rasanya asyik dan wow deh kayak mandi shower. Dulu, saya ramai-ramai dengan teman mandi dengan air yang langsung keluar dari pipa pompa ini.

Pompa air manual Dragon memang menjadi primadona masyarakat “Tempo Doeloe”, sebelum hadirnya pompa air Listrik dan sumur bor. Disini biasanya ibu-ibu berkumpul dan bergosip ria sambil mengambil air. Kitapun pasti memiliki kenangan tersendiri dengan alat bantu pengambilan air itu, Sayang kini benda ini tinggal kenangan, digusur zaman. Saya beruntung masih mendapatkan ‘jasadnya’ masih ada yang masih utuh. Pompa ini saya pasang di Nuwono Tasya. Bagi sahabat yang ingin bernostalgia dengan pompa dragon ini, ayo datang ke sini sambil ngopi pastinya. (AdmiSyarif).

Oleh : Admi Syarif

Guru Besar dan Tukang Tulis

Share on Google Plus

About Publik Lampung

PT.Tricitra Media Coorporate provides one stop automated solution for your Technology. Depending on the size and field of your organization, we have different products and services to meet your requirements. We provide the optimum and customized solutions made for your organization.

0 comments:

Post a Comment