Bandar Lampung - publiklampung.com -- Tindakan personel Polsek Kotabumi yang melepaskan tembakan saat membubarkan acara khitanan di Kelurahan Tanjung Senang, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara, pada Kamis, 11 Juli 2024, menimbulkan kontroversi.
Pada saat itu, polisi bersenjata laras panjang menahan tiga orang dan menyita alat musik keyboard. Insiden ini dilaporkan menyebabkan trauma pada anak-anak dan orang tua yang hadir.
Menurut Nurdin, penanggung jawab acara, polisi tiba-tiba datang tanpa memberikan peringatan dan langsung melepaskan tembakan, yang menyebabkan ketakutan di antara tamu. Nurdin menuturkan bahwa penggunaan senjata api seharusnya hanya dalam keadaan darurat yang membahayakan nyawa.
"Polisi tidak menemui tuan rumah atau mengambil alih acara untuk memberi himbauan, malah datang ala koboi dan melepaskan tembakan. Padahal, acara kondusif dan dijadwalkan berakhir pada pukul 22.00 WIB," ujar Nurdin saat dikonfirmasi pada Senin, 15 Juli 2024.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah Astutik mengatakan bahwa petugas yang membubarkan acara khitanan di Lampung Utara dengan tembakan peringatan sedang diperiksa oleh Bid Propam Polda Lampung.
“Saat ini petugas kami sedang diperiksa oleh Bid Propam Polda Lampung bekerja sama dengan Sie Propam Polres Lampung Utara untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya pada Senin, 15 Juli 2024.
Terkait surat izin keramaian, Umi mengungkapkan bahwa acara khitanan itu memiliki surat rekomendasi dari Polsek Kotabumi Kota.
"Sampai saat ini tidak ada surat izin resmi atau permohonan izin keramaian yang dikeluarkan oleh Polres atau yang diminta keluarga ke Polres Lampung Utara. Jadi sifatnya hanya rekomendasi dari Polsek setempat," ungkapnya.
Umi melanjutkan bahwa berdasarkan Surat Edaran (SE) Kabupaten Lampung Utara, kegiatan keramaian hanya diperbolehkan berlangsung sampai pukul 17.00 WIB.
0 comments:
Post a Comment