Lampung Selatan - publiklampung.com -- Pemudik yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni di Lampung Selatan mengeluhkan antrean panjang dan keberadaan calo tiket kapal di Pelabuhan Merak.
Ahmad Riduan, pemudik asal Tangerang Selatan (Tangsel), melaporkan, penjual tiket kapal bermunculan di pinggir jalan dalam radius sepuluh kilometer.
Para calo tiket kapal mendulang keuntungan hingga dua kali lipat dari harga biasanya. “Saya kan naik sepeda motor, biasanya harga tiket Rp60 ribuan, beli sama calo sampe Rp120 ribu, kaget juga,” kata dia, Senin, 15 April 2024.
Ia tak ambil pusing jika broker mematok harga tiket mendekati harga sebenarnya. Namun, jika mereka mengambil keuntungan dua kali, dia meminta pemerintah mengendalikannya. “Kemarin saya kepepet, beli tiket sudah dekat kapal jadi mau gak mau beli dengan harga yang cukup tinggi,” kata dia.
Sementara itu, pengendara sepeda motor lainnya, Dian Herdian, mengatakan salah satu penyebab kemacetan yang berkepanjangan di Pelabuhan Merak adalah kurangnya perahu. Tanggal keberangkatan kemudian diundur.
“Kalau kemarin di Pelabuhan Merak kapal yang stanby lebih pagi mungkin gak panjang antrean. Kemarin itu kapalnya berangkat jam 7 malem sedangkan kendaraan sudah antre dari sore,” kata dia.
Ia berharap para stakeholder ke depannya bisa mengevaluasi dan menerima masukan para pemudik. Serta menambah jadwal keberangkatan kapal dari Merak ke Bakauheni. “Jadwal keberangkatan kapalnya tambah, biar bisa mengurai kemacetan,” kata dia.
Ia menambahkan, untuk tahun ini lebih parah dari tahun sebelumnya. Antrean panjang kendaraan menuju Pelabuhan Merak tidak dapat diurai. “Pokoknya paling parah tahun ini, macet bisa sampai lima jam lebih. Enak lewat pelabuhan Ciwandan ke Pelabuhan Panjang, gak antre lama, cuma lama di kapalnya aja,” kata dia.
0 comments:
Post a Comment