Bandar Lampung - publiklampung.com -- Di Kecamatan Suoh, Lampung Barat, puluhan hektar sawah terendam banjir. Sungai tersebut meluap akibat tingginya curah hujan yang terjadi belakangan ini.
Menurut Suoh Dapet Jakson, ketua organisasi tersebut, sebagian petani sudah menyelesaikan prosedur penanaman, sementara sebagian lainnya masih bersiap-siap. Namun seiring bergulirnya musim tanam, ternyata hujan deras masih terus terjadi sejak minggu lalu hingga hari ini. Sawah pun mulai terendam banjir.
Ia mengklaim, sebagian lahan yang ditanami kini rusak akibat terendam. Kemudian karena lahan terendam banjir, sebagian petani belum bisa menanam. Hujan yang terus berlangsung selama beberapa hari menyebabkan sejumlah sungai khususnya di Semaka di Distrik Suoh meluap dan merendam puluhan hektare tanaman petani, kata Dapet Jakson pada 3 Desember 2023.
Menurutnya, di Distrik Suoh terdapat tiga sawah yang terendam banjir. Ada yang sudah ditanam, ada pula yang belum. Tanaman yang terendam telah berada di sana selama dua minggu hingga satu bulan. Kondisi tanaman terkena dampak negatif akibat perendaman yang berkepanjangan.
Petani di beberapa pekon terpaksa menunda penanaman hingga keadaan normal kembali akibat banjir. Ia mengatakan, banjir di Pekon Tuguratu, Ringinsari, dan Sumberagung berdampak pada sawah para petani. “Sawah yang terendam di Pekon Tuguratu luasnya kurang lebih 20 hektar, sedangkan di Pekon Sumberagung dan Ringinsari hanya ada sedikit, namun luasnya kurang lebih 10 hektar,” kata narasumber.
Untuk usulan bantuan, pihaknya akan melaporkan ke Dinas Sosial. Itulah kewenangan PPL menurut Departemen Pertanian. Kami ingin PPL bisa merampas harta milik petani. Lalu bagaimana program Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) dapat lebih mudah diakses oleh para petani sehingga mereka dapat berpartisipasi? Idenya agar petani bisa mendapatkan kompensasi ketika gagal, jelasnya.
0 comments:
Post a Comment