Bandar Lampung - publiklampung.com -- Pesawaran, Majelis Ulama Indonesia (MUI), mempopulerkan Fatwa MUI yang melarang umat Islam membeli barang dari perusahaan yang mendukung agresi Israel.
Rusdi Ubaidillah, Ketua MUI Pesawaran, berjanji akan menginformasikan kepada masyarakat mengenai fatwa yang dikeluarkan tersebut.
“Tentu kalau mensosialisasikan kita sudah melakukan, namun kita tidak dapat menjamin dan melakukan tindakan tegas atas penerapan fatwa di lapangan ini,” ujarnya. Selasa 14 November 2023.
Menurutnya, tidak ada solusi lain yang tersedia di lokasi yang terlalu banyak kebutuhan masyarakatnya, sehingga fatwa tersebut tidak bisa diterapkan sepenuhnya.
“Kalau di kota mungkin masyarakatnya banyak pilihan ya, namun kalau kaya kita di daerah kemudian di desa-desa, memang ada keterbatasan ya untuk memenuhi kebutuhan itu untuk diganti,” ujar dia.
“Maka dari itu, sosialisasi yang kita lakukan ini hanya ajakan saja bagi masyarakat, sebagai bentuk kepedulian kita untuk perjuangan saudara-saudara kita di Palestina yang tengah melakukan perjuangan untuk kemerdekaan,” kata dia.
Ia menyatakan, bagi yang sudah terlanjur membeli barang-barang yang diharamkan MUI, hendaknya dibiarkan saja karena meskipun ada hukum haram pada saat pembelian, namun tidak haram bila dikonsumsi atau digunakan.
“Haram itukan kalau dibeli, tapi kalau sudah terlanjur dibeli ya digunakan saja oleh masyarakat, namun ke depannya usahakan tidak membeli kembali produk-produk yang telah dilarang,” katanya.
Diketahui, MUI pusat mengeluarkan fatwa Nomor 83 Tahun 2023 yang melarang umat Islam membeli barang dari perusahaan pendukung agresi Israel sesuai dengan Undang-Undang Dukungan Perjuangan Palestina.
0 comments:
Post a Comment