Kepulauan Riau - publiklampung.com -- Bentrok terjadi dalam unjuk rasa warga yang menolak pengembangan Kawasan Rempang di depan kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Senin (11/9).
Laporan dari Antara, warga yang awalnya melakukan aksi dengan damai, tiba-tiba ricuh dengan menghancurkan pagar.
Tidak hanya itu, warga juga melemparkan batu, kayu, hingga bom molotov ke arah halaman kantor BP Batam.
Untuk menghentikan itu petugas lantas melepaskan gas air mata dan water canon ke arah kerumunan massa aksi unjuk rasa.
Dari pantauan Antara, beberapa petugas dan karyawan BP Batam terluka akibat terkena lemparan batu.
Beberapa orang petugas yang terluka itu terdiri dari petugas Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam dan polisi. Mereka langsung dibawa ke klinik di dalam kantor BP Batam untuk mendapat perawatan.
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan salah satu korban yang terluka merupakan pejabat utama BP Batam yakni Direktur Pengamanan (Dirpam) BP Batam Brigjen Pol Muhammad Badrus.
"Ada sekitar enam orang yang terluka, baik dari Ditpam maupun dari polisi. Salah satunya yang terluka itu jenderal bintang satu. Dia kena lemparan di bagian dagu sampai berdarah," ujar Tuty sapaan Ariastuty di lokasi.
Saat ini, kata Tuty, beberapa orang petugas itu sudah mendapatkan perawatan di ruang kesehatan BP Batam. "Saat ini sedang dirawat," katanya.
Hingga saat ini situasi di sekitar kantor BP Batam belum kondusif. Warga yang ikut unjuk rasa masih bertahan di sekitar kawasan kantor BP Batam.
Petugas pengamanan dari TNI/Polri, Satpol PP, dan Ditpam BP Batam juga masih berjaga dengan atribut lengkap. Tidak hanya itu, kendaraan taktis disiagakan untuk menahan amukan warga.
0 comments:
Post a Comment