Pangandaran - publiklampung.com -- Seorang guru di Pangandaran dibuat kaget karena puluhan siswa yang diajarinya tidak bisa membaca dan menulis. Padahal puluhan siswa tersebut diketahui sudah duduk di bangku SMP.
Kondisi miris ini terjadi pada siswa SMP Negeri 1 Mangunjaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran. Ada puluhan pelajar yang tidak bisa menulis dan membaca.
Salah satu Dewan Guru dan Koordinator Gerakan Litetasi Sekolah (GLS) di Pangandaran Dian Eka Purnawati mengaku miris melihat kondisi siswa tersebut yang kini bahkan akan menginjak ke jenjang SMA.
"Ada sebanyak 29 siswa-siswi di SMPN 1 Mangunjaya yang tidak bisa menulis dan membaca, mereka didominasi laki-laki," kata Dian, Jumat (4/8/2023).
Dia menuturkan pada tahun ajaran 2022-2023, siswa yang tidak bisa membaca dan menulis ada 11 siswa di kelas VII, 16 siswa di kelas VIII dan 2 siswa di kelas IX.
"Yang paling miris ada siswa kelas 3 yang akan lulus belum bisa menulis, terus bagaimana dia kemarin mengerjakan soal ujian hingga bisa lulus," ucapnya.
Dian menduga penyebab pelajar SMP itu dak bisa membaca dan menulis lantaran pembelajaran saat masa pandemi COVID-19. Dia menilai, pembelajaran pada masa itu kurang efektif.
"Jadi tidak efektif saat belajar di bangku SD dan saat ke SMP masih tidak bisa membaca," katanya.
Dia juga menduga kurangnya perhatian dari orang tua mereka. Lantaran terlalu sibuk, sambung Dian, disinyalir orang tua tak memberikan stimulus dan bimbingan beajar mandiri.
"Saya khawatir mereka yang tidak bisa membaca menjadi minder dan jadi bahan ejekan para teman kelasnya," ucapnya.
Oleh karena itu, Dian mengingatkan agar orang tua peka terhadap pendidikan anaknya. Di samping itu juga, para guru di sekolah harus memiliki peran aktif dalam memberikan pembelajaran membaca dan menulis.
"Makannya saya saat ini seringkali melakukan tes ulang secara verbal ketika menilai soal," katanya.
Menurutnya diduga kondisi ini tak hanya terjadi di SMP Mangunjaya saja. Lebih dari itu, ada siswa di sekolah lain yang turut punya nasib yang sama.
"Saat saya upload di media sosial persoalan ini, banyak yang merasakan hal sama," ucapnya.
Editor : Anisa Bela
Reporter : Helmi Ragil
Released © publiklampung.com
0 comments:
Post a Comment