Bandar Lampung - publiklampung.com -- Pihak PT KAI Divre IV Tanjung Karang bersama Polres Lampung Selatan masih melakukan olah tempat kejadian perkara dalam peristiwa Kereta Api (KA) Babaranjang hantam minibus yang ditumpangi siswi SMP. Berikut kronologi peristiwa lakalantas tersebut.
Kabag Humas PT KAI Divre IV Tanjung Karang, Azhar Zaki Assjari mengatakan peristiwa lakalantas ini berawal ketika mobil minibus Daihatsu Xenia bernomor polisi BE 1182 VT ingin melintas di perlintasan yang berada di Desa Hajimena, Jalan Sebiay, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
"Mobil ini berisikan penumpang 3 siswa-siswi SMP. Dari hasil keterangan petugas di lokasi, mobil tersebut nekat menerobos perlintasan yang di mana kondisi ada kereta yang melintas," katanya, Senin (31/7/2023).
Zaki menjelaskan, masinis sebelumnya telah memberikan sirine peringatan ketika hendak melintas di perlintasan tersebut.
"Dari kronologi yang kami terima dari kru di lokasi, dikatakan bahwa masinis kami telah menyalakan atau membunyikan semboyan 35 di mana mereka membunyikan secara berulang yang barang tentu suaranya sangat keras. Namun, mobil minibus malah tetap melaju tidak memperhatikan datangnya Kereta Api Babaranjang," terangnya.
Dikatakan dia, kereta bermuatan batu baru itu datang dari Tarahan, Lampung Selatan menuju Kotabumi, Lampung Utara. Dalam peristiwa itu, mobil sempat terseret sejauh 8 meter sebelum akhirnya terguling.
"Kereta api bermuatan batu bara. Mobil pada saat kecelakaan sempat terseret hingga 8 meter dan terguling," tuturnya.
Saat ini para korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Malahayati, Bandar Lampung.
Disinggung soal kejelasan perlintasan tersebut, Zaki menyebutkan perlintasan tersebut resmi dan ada palang pintu pengaman. Namun, petugas yang menjaganya bukan dari pihak PT KAI, melainkan dari warga.
"Dari data kami, itu perlintasan resmi. Namun memang yang menjaga masyarakat. Jadi itu perlintasan sebidang nomor 15 dan dijaga secara swadaya oleh masyarakat sekitar," terang dia.
Editor : Anisa Bela
Reporter : Helmi Ragil
Released © publiklampung.com
0 comments:
Post a Comment