Bandar Lampung - publiklampung.com -- Tim dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lampung (Unila) mengajak petani mengembangkan potensi jahe gajah di Pekon Selapan, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu.
Pengembangan potensi tanaman itu untuk meningkatkan nilai jual dari komoditas yang dibudidayakan petani dengan mengolahnya menjadi suplemen kesehatan herbal.
Kegiatan itu sebagai bentuk pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) skema unggulan di Pekon Selapan, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu.
Tim yang dikomandoi Zulpakor Oktoba itu bersama Putu Ristyaning Ayu Sangging, Ari lrawan, dan Afriyani yang dari kalangan dosen. Sementara dari mahasiswa terdiri dari Tsania Zahra Taslima, Savira Rahmadanti, Nanda Apri Sani, dan Putri Adilla.
Adapun mitra dalam pengabdian itu ada 28 anggota kelompok tani yang hadir termasuk Ketua Kelompok Tani, Nasrudin.
Tim FK Unila memberi edukasi kepada Kelompok Tani Jaya Lestari di Pekon Selapan, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu dalam pemanfaatan jahe gajah (Zingiber officinale varofficinarum) sebagai suplemen kesehatan.
Ketua kelompok pengabdi, Zulpakor Oktoba, yang juga dosen Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Unila mengatakan, jahe gajah memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, antara lain untuk mengobati penyakit vertigo, mual-mual, menghangatkan badan, meningkatkan stamina tubuh, dan masih banyak manfaat lainnya.
"Selama ini jahe gajah masih belum optimal dalam pemanfaatannya hanya sebatas dipanen kemudian langsung dijual kepada pengepul serta rendahnya harga jual jahe gajah di pasaran," tuturnya dalam keterangan yang diterima lampost.co, Kamis, 17 Agustus 2023.
Padahal jahe gajah diketahui mengandung senyawa fenolik sebagai antioksidan yang dapat menghambat aktivitas radikal bebas pada tubuh manusia. Selain itu dapat dimanfaatkan sebagai minuman untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Selain memberikan edukasi terkait pemanfaatan jahe gajah sebagai suplemen kesehatan, tim PKM juga mempraktikkan proses pengolahan jahe gajah, mulai dari pengupasan, penghalusan, pemanasan, penumbukan, pengayakan hingga pengemasan menjadi serbuk jahe yang siap dijual.
“Inilah tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat. Kami ingin memastikan kapasitas masyarakat dan kesejahteraan meningkat, melalui pemberdayaan potensi jahe gajah yaitu pelatihan pembuatan produk minuman antioksidan dari jahe gajah,” ucap Zulpakor.
Editor : Anisa Bela
Reporter : Helmi Ragil
Released © publiklampung.com
0 comments:
Post a Comment