Bandar Lampung - publiklampung.com -- Najma Assyahidah, siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Metro, dipercaya membawa baki duplikat bendera pusaka pada upacara HUT ke-78 RI, di halaman Korpri kompleks kantor Gubernur Lampung, Kamis, 17 Agustus 2023.
Sebelum dipercaya membawa baki, dirinya mengikuti seleksi pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka), mulai dari tingkat sekolah, kabupaten/kota hingga akhirnya masuk ke dalam seleksi ditingkat provinsi.
Dalam seleksi tingkat provinsi itu akhirnya Najma terpilih menjadi salah satu dari tiga anak yang akan memasuki pelatihan menjadi Paskibraka Provinsi Lampung.
"Proses seleksi Dispora datang ke sekolah, ada seleksi tinggi dan berat badan, per kelas berdiri yang tingginya memadai dicatat namanya. Setelah itu seleksi kota, dari nama yang sudah dicatat itu datang ke seleksi kota. Dari Metro ada delapan nama yang lolos ke tingkat seleksi provinsi, masuk akhir dari Metro ada tiga orang di seleksi provinsi," ujar Najma, saat ditemui usai kegiatan pengibaran bendera di lingkungan kantor Gubernur Lampung, Kamis, 17 Agustus 2023.
Setelah menjalani masa pelatihan kurang lebih 10 hari sebagai paskibraka provinsi, dirinya merasa senang dan bangga akhirnya dapat menjalankan tugas itu bersama 32 anggota paskibraka lainnya.
"Perasaan saya sangat senang, kami masih dapat fokus dan sukses membawa baki 2023 kali ini. Sebab mulai dari persiapan dilakukan selalu berlatih dan berterimakasih kepada pelatih yang telah melatih secara sabar, memberikan koreksi saya setiap hari," kata dia.
Diketahui Najma merupakan anak dari pasangan Kaharuddin Arsal yang merupakan seorang pedagang di pasar dan ibunya bernama Basiroh seorang Ibu Rumah Tangga (IRT).
Atas kondisi itu dirinya lantas tidak merasa pesimistis, justru itu menjadi pemicunya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Terlebih dirinya percaya diri dengan kemampuannya hingga terpilih menjadi pembawa baki duplikat bendera pusaka.
"Karena saya yakin potensi orang berbeda-beda. Saya punya potensi yang tidak dimiliki orang lain, begitu pun sebaliknya, jadi saya harus mengasah kompetensi yang saya punya dengan segalanya. Sehingga saya bisa lebih percaya diri atas apa yang saya punya," ungkapnya.
Pengalaman menjadi bagian dari Paskibraka Provinsi Lampung ini merupakan pengalaman terbaik baginya. Terdapat suka duka yang ia rasakan selama menjalani pelatihan. Kepada para pelatih dirinya mengucapkan terima kasih atas didikan yang diberikan, guna menjadikan dirinya menjadi pribadi lebih baik dan disiplin.
Sementara itu, Komandan Paskibraka Provinsi Lampung, Letda Kes Andre mengatakan, seluruh anggota paskibraka itu menjalani pelatihan kurang lebih selama 10 hari dan di karantina.
"Untuk pelatihannya Alhamdulillah dengan semangat dan jiwa mereka untuk berlatih walaupun terkadang ada pelatih yang marah. Pembina atau pamong yang marah itu wajar, karena itu sebuah proses untuk mereka supaya lebih baik lagi. Sampai saat ini untuk di paskibraka sangat bagus karena nilai positifnya di paskibraka ini mereka sudah terbentuk dengan disiplinnya, kesehatannya," ujarnya.
Editor : Anisa Bela
Reporter : Helmi Ragil
Released © publiklampung.com
0 comments:
Post a Comment