Bandar Lampung - publiklampung.com -- Penemuan seorang pemuda yang tewas di Kecamatan Gunung Labuhan, Kabupaten Way Kanan, menggegerkan warga. Kondisi jenazah mengenaskan. Pada wajahnya terdapat luka tembakan.
Usai penemuan jenazah pada Jumat (18/8/2023) malam itu, polisi bergerak cepat melakukan penyelidikan. Identitas jenazah sudah diketahui. Sementara pelaku, yang berjumlah tiga orang, masih ditelusuri dan dikejar.
Berikut sejumlah fakta yang diketahui tentang penemuan jasad pemuda dengan luka tembak di wajahnya tersebut, dihimpun detikSumbagsel.
Penemuan Mayat dengan Kondisi Mengenaskan
Jumat malam (18/8/2023) beredar video yang menunjukkan penemuan mayat oleh warga di Kabupaten Way Kanan. Kondisinya mengerikan.
Dalam video yang juga diterima detikSumbagsel itu, tampak korban mengenakan baju warna abu-abu dan celana pendek. Korban tergeletak di tepi jalan.
Yang mengerikan, pada pipi kananya terlihat luka tembak yang menembus sampai ke mata kanan. Menurut penuturan warga, penemuan mayat itu terjadi pukul 19.00 WIB.
Dikonfirmasi pada Jumat malam, Kapolres Way Kanan AKBP Pratomo Widodo membenarkan penemuan mayat itu. Anggota langsung diturunkan untuk melakukan olah TKP.
Identitas Mayat Diketahui
Setelah olah TKP dan menggali keterangan dari saksi-saksi di sekitar TKP, polisi memastikan bahwa jasad itu bernama Azwar Ragil (23). Ia diduga kuat merupakan korban pembegalan.
Sementara itu, identitas pelaku belum dibeberkan. Namun, Pratomo menyebutkan dari keterangan saksi, pelaku lebih dari satu orang.
Pelaku Berjumlah Tiga Orang
AKBP Pratomo menjelaskan, pelaku berjumlah total tiga orang. Ketiga-tiganya menggunakan penutup, baik penutup wajah maupun topi, sehingga cukup sulit dikenali oleh para saksi.
"Dari hasil keterangan saksi-saksi, pelaku berjumlah tiga orang. Dua orang menggunakan penutup wajah (kethu), sementara satu orang lagi menggunakan topi," katanya kepada detikSumbagsel, Sabtu (19/8/2023).
Korban Juga Awalnya Lebih dari Satu
Selain pelaku, Pratomo menyebutkan bahwa korban juga sebenarnya lebih dari satu. Saksi menyebutkan, Azwar awalnya berboncengan tiga dengan dua temannya yang lain.
"Korban dan para pelaku ini sama-sama menggunakan satu unit kendaraan. Mereka semua berboncengan. Namun karena para pelaku menggunakan senjata api, kedua rekannya (rekan Azwar) ini menyelamatkan diri," ujar Pratomo.
Akhirnya, hanya Azwar yang tewas ditembak. Sementara kedua temannya kini menjadi saksi.
Dugaan Motif Awal: Pembegalan
Untuk sementara, polisi menduga motif para pelaku menyerang Azwar dan kawan-kawannya serta menembak Azwar adalah untuk membegal motor. Korban memang diketahui membawa motor Yamaha Lexy yang diduga menjadi incaran pelaku.
"Jika berdasarkan keterangan para saksi yakni rekan korban, para pelaku ini mengincar sepeda motor korban. Namun korban melawan ketika wajahnya ditodongkan senjata api hingga akhirnya korban tertembak dan meninggal dunia di lokasi," jelasnya.
Anehnya, Motor Tak Dibawa Lari
Meski ada dugaan awal demikian, polisi juga menyampaikan kejanggalan. Setelah menembak korban, para pelaku diketahui tidak membawa motor yang digunakan korban. Mereka lari begitu saja.
"Sepeda motor korban sendiri tidak berhasil dibawa oleh para pelaku," tandas Pratomo.
Editor : Anisa Bela
Reporter : Helmi Ragil
Released © publiklampung.com
0 comments:
Post a Comment