Bandar Lampung - publiklampung.com -- Di hari kedua pembersihan sampai di Pantai Sukaraja, Bandar Lampung bersama Pandawara Group, masih tampak tumpukan sampah di bibir pantai. Ternyata sampah-sampah itu memang tak diangkut semuanya atas permintaan nelayan.
Sampah-sampah di pantai yang disebut terkotor kedua di Indonesia itu ternyata dijadikan sandaran kapal oleh para nelayan. Karenanya mereka meminta agar tumpukan sampah itu tak dibersihkan semuanya.
Ketua Nelayan Pantai Sukaraja Bandar Lampung, Maryudi membenarkan tumpukan sampah di bibir pantai tersebut kerap digunakan para nelayan sebagai sandaran perahu.
"Iya, kalau untuk keseluruhan (sampah) jangan (diangkut), karena cuma ini aja untuk landasan perahu mereka (nelayan) di sini, karena khususnya untuk pesisir teluk ini hanya di sini saja yang bisa buat landasan perahu," kata dia kepada wartawan, Selasa (11/7/2023).
Ia mengaku telah berbicara pada Pandawara Group agar disisakan sebagian sampah-sampah tersebut, agar jangan diangkut seluruhnya atas permintaan nelayan.
"Iya berbicara dengan mereka (Pandawara). Kita minta jangan sampai habis (sampahnya)," ujar dia.
Padahal, para nelayan tersebut bisa meminta dermaga pada pemerintah setempat untuk sandaran kapal. Namun Maryudi menyebut tak memerlukan dermaga, cukup bergantung pada sampah-sampah tersebut.
"Tidak, tidak perlu (dermaga)," tandas dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Lampung, Emilia Kusumawati mengatakan sampah-sampah di Pantai Sukaraja itu tidak dibersihkan atas permintaan para nelayan setempat.
Editor : Anisa Bela
Reporter : Helmi Ragil
Released © publiklampung.com
0 comments:
Post a Comment