Bandar Lampung - publiklampung.com -- Kasus obesitas belakangan meningkat di Indonesia. Wakil Menteri Kesehatan RI dr Dante Saksono Harbuwono menyebut sepanjang 2013 hingga 2018, terdapat peningkatan kasus mencapai lebih dari 5 persen.
Adapun angka kenaikan obesitas tersebut kemungkinan dipicu oleh besaran pemasukan yang meningkat pada masyarakat dari tahun ke tahun, dibarengi minimnya pengetahuan tentang pentingnya mengatur asupan makanan."Riskesdas 2013 itu angka obesitas di Indonesia sekitar 15,3 persen. Begitu dipotret lagi tahun 2018, obesitasnya menjadi 21,8 persen. Jadi ada peningkatan yang begitu drastis di masyarakat tentang obesitas," tuturnya lagi. "Ini mungkin dipacu oleh income yang makin meningkat (atau) income yang semakin meningkat, dan terutama angka obesitas ini banyak sekali dari daerah-daerah penyanggah kota besar seperti di Tangerang, Depok, di Bekasi, Bogor, itu angka obesitasnya lebih tinggi daripada di Jakarta," beber dr Dante. Obesitas sendiri merupakan masalah kesehatan yang tak bisa disepelekan. Pasalnya, apabila tak ditangani segera, obesitas justru dapat memicu masalah kesehatan lainnya. Lantas, ditanggung BPJS? BPJS Kesehatan menyebut bahwa perawatan penyakit obesitas yang membahayakan kondisi pasien atau menyebabkan gangguan fungsi tubuh, serta sesuai dengan indikasi medis dari dokter penanggung jawab pasien (DPJP), masuk jaminan JKN. "Penjaminan ini dengan catatan tujuan dari penanganan bukan untuk tujuan estetik, namun untuk kuratif," ucap Agustian Fardianto, Asisten Deputi Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan Senin (24/7/2023).Editor : Anisa Bela
Reporter : Helmi Ragil
Released © publiklampung.com
0 comments:
Post a Comment