Kita mungkin sering mendengar kisah pilihan profesi anak yang dipengaruhi oleh profesi orang tuanya. Jika ayah atau ibunya dokter, pasti anaknya akan ada yang menjadi dokter. Pun jika ayahnya tentara, anak pun mengikuti jejaknya.
Tapi, hal ini justru tidak berlaku di keluarga mantan Panglima TNI, Andika Perkasa dan sang istri Hetty Perkasa. Memiliki tiga orang anak, tidak satupun dari ketiga anak mereka mengikuti jejak sang ayah.
"Yang pertama dokter, kedua dokter juga, lalu yang bungsu baru lulus mengambil kuliah bisnis," kata Andika"
Andika mengaku tak memaksakan keinginan terhadap anak-anaknya. Semuanya diberi kebebasan memilih, tapi bebas yang terarah. Bisa memilih tapi tetap diberi arahan agar memilih yang tepat dan baik untuk masa depan mereka.
"Tidak benar-benar membebaskan, tapi mengarahkan, jadi bebas yang terarah," katanya.
Hal sama juga diungkap Hetty, Andika memang sosok yang tegas dalam hal pendidikan. Tapi soal pilihan masa depan semua diserahkan pada anak-anak untuk memilih apa yang mereka suka.
"Bebas, tapi bebas terarah," kata Hetty
Diajarkan menonton berita sejak bayi
Hetty mengingat-ingat pola asuh yang diterapkan Andika sejak anak-anaknya masih bayi. Andika selalu mengajak anak berinteraksi, terutama di meja makan.
Saat di meja makan, Andika akan menghidupkan televisi dan memilih program berita untuk ditonton anak-anaknya saat sedang makan.
Di sela-sela itu, dia akan mengajak anak-anaknya berbicara, membahas berita-berita yang ditayangkan di televisi.
"Jadi itu masih bayi, anak-anak gak tahu ngomong apa 'nya nya nya' gitu saja pokoknya diajak diskusi berita, jadi sejak bayi sudah begitu," kata Hetty. Andika yang berdiri di sampingnya tertawa menanggapi.
Hal ini pun berlaku hingga anak-anaknya dewasa. Andrew Perkasa, anak bungsunya yang baru menamatkan studi master di Seattle itu mengaku hanya diberi kebebasan menonton dan main game di hari Sabtu dan Minggu.
Di hari-hari lain, televisi hanya boleh menayangkan berita, dan dia harus belajar setiap hari.
Belajar terus, saya main game dan nonton film hanya boleh weekend, kalau weekdays belajar terus," kata dia.
Meski hidup disiplin dan diharuskan belajar terus, menurut Andrew ayahnya tak pernah memaksakan kehendak kepada anak-anaknya untuk memilih profesi sebagai tentara.
Ketika sudah waktunya memilih jurusan kuliah, Andika hanya bertanya pilihan-pilihan yang diinginkannya. Setelah itu memberi arahan mana yang baik dan berguna untuk masa depannya.
"Kami hanya diarahkan dari semua pilihan yang kami sampaikan mana yang paling baik untuk future kami, jadi diberi kebebasan tapi tetap terarah," katanya.
0 comments:
Post a Comment