Bandar Lampung - publiklampung.com -- Berapa pun besarnya penghasilan bila tidak dikelola dengan benar bisa berdampak pada kebangkrutan. Pengelolaan menjadi kunci keberlangsungan dan kesehatan keuangan seseorang atau keluarga. Maka, hindarilah mengejar gaya hidup yang tak sesuai kemampuan keuangan, apalagi sampai rela dibelit utang.
Direktur PT Panin Asset Management yang juga penulis buku investasi, Rudiyanto, melalui blognya membagikan rumus 10–20–30–40 dalam pengelolaan keuangan agar terkendali. Adapun rincian komposisi angka-angka di atas adalah:
10 persen – kebaikan
Berapa pun penghasilan, besar atau kecil, usahakan untuk selalu berbuat kebaikan. Definisi berbuat kebaikan amat luas, tidak terbatas hanya pada memberikan donasi di tempat ibadah tapi juga hal lain seperti berbakti kepada orang tua dan memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan.
20 persen – masa depan
Termasuk di dalamnya anggaran untuk asuransi, investasi, dan dana darurat. Dalam konteks keuangan, persiapan untuk masa depan mencakup dana darurat, asuransi jiwa dan kesehatan, dana pendidikan anak, dana pensiun, dana untuk uang muka rumah bagi yang belum memiliki, mengembangkan kekayaan, dan dana untuk berbagai tujuan keuangan lain.
30 persen – cicilan produktif
Sepanjang utang dan cicilan untuk pembelian aset yang sifatnya produktif, menunjang pekerjaan, dan besarnya cicilan per bulan tidak melebihi 30 persen penghasilan, maka masih bisa dikatakan wajar. Contohnya cicilan rumah, kendaraan, atau peralatan untuk kebutuhan wajib. Untuk rumah dengan status sewa juga bisa dimasukkan dalam alokasi ini.
0 comments:
Post a Comment