Bandar Lampung - publiklampung.com -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan adanya aktivitas erupsi berupa lontaran abu setinggi tiga kilometer yang keluar dari kawah Gunung Anak Krakatau di perairan Selatan Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, mengatakan erupsi itu terjadi hari ini (Jumat, 09 Juni 2023) pukul 08.46 WIB dan tidak terdengar suara dentuman. "Tinggi kolom erupsi 3.000 meter dengan arah angin ke barat daya," ujarnya
Erupsi itu terekam melalui seismogram dengan amplitudo maksimum 50 milimeter dan durasi sementara lebih kurang 13 menit 22 detik.
Pemukiman terdekat berada di Pulau Sibesi yang berjarak 16,5 kilometer dari Pulau Anak Krakatau.
Hingga pukul 10.00 WIB, Gunung Anak Krakatau masih mengeluarkan asap berwarna kelabu hingga cokelat tebal dengan ketinggian lebih kurang 50 sampai 300 meter dan arah angin ke barat daya.
Gunung Anak Krakatau saat ini berada pada status level III atau siaga dengan rekomendasi kepada masyarakat, pengunjung, wisatawan, maupun pendaki tidak mendekati gunung api tersebut atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.
Gunung Anak Krakatau berada pada status level III atau siaga yang ditetapkan sejak 24 April 2022. PVMBG merekomendasikan masyarakat, pengujung, wisatawan, ataupun pendaki untuk tidak mendekati gunung api tersebut atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.
Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 sampai saat ini, erupsi berkali-kali terjadi sehingga Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi. Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara satu sampai enam tahun. Erupsi-erupsi itu menghasilkan abu vulkanis dan lontaran lava pijar serta aliran lava yang perlahan membangun tubuh gunung api tersebut.
0 comments:
Post a Comment