Bandar Lampung - publiklampung.com -- Beberapa media sosial menyediakan fitur untuk mengunggah konten dalam bentuk video berdurasi pendek, seperti Instagram Reels dan video TikTok.
Dengan banyaknya pengguna di media sosial tersebut, membuka peluang yang besar dalam hal pemasaran secara digital atau online.Namun, ketika kamu memanfaatkan fitur video pendek, hindari melakukan enam kesalahan berikut dalam menerapkan strategi pemasaran online.
1. Berharap memberikan efek instan
Hal yang harus ditanamkan sejak awal dalam pikiran adalah bersabar. Jangan pernah mengharapkan hasil yang instan sebagai efek kamu mengunggah video pendek.
Meskipun, video dengan durasi pendek memiliki peluang lebih besar untuk menarik engagement yang tinggi dari audiens dan menjadi viral, tetap diperlukan kesabaran.
2. Mengabaikan konsistensi
Tak hanya sabar, kamu juga perlu konsisten dalam mengunggah konten terutama ketika baru akan membangun brand di media sosial.Jangan lupa juga perhatikan kualitas di samping konsistensi yang kamu lakukan. Pastikan kamu mengunggah konten dengan kualitas yang jernih (visual) dan juga isi yang ‘berbobot’.
Tentukan juga hal-hal yang dapat menjadi identitas atau ciri khas brand milikmu, seperti logo, jenis font, dan color palette yang digunakan dalam mengunggah konten.
3. Mengunggah konten yang tidak relevan
Kesalahan selanjutnya adalah kamu asal mengunggah konten tanpa memahami apa pentingnya atau apa hubungannya dengan brand yang sedang kamu bangun.
Agar audiens tertarik dengan brandmu, tentunya konten yang kamu unggah harus relevan dengan brand. Tunjukkan kelebihan atau keunikan produkmu dengan mengemasnya ke dalam bentuk konten video yang menarik.
4. Konten rumit dan bertele-tele
Hindari membuat konten dengan durasi yang terlalu lama dan berbelit-belit, karena audiens cenderung lebih menyukai konten yang jelas dan to the point.Fokuskan tujuan yang jelas dalam pengunggahan konten, misalnya jika kamu ingin memperkenalkan produkmu maka jadikan itu sebagai fokus utama yang ingin dilakukan.
5. Tidak memerhatikan target audiens
Setiap brand atau bisnis pasti memiliki target audiens yang berbeda-beda yang ingin dicapai, sehingga kamu perlu memahami karakter atau siapa audiens yang kamu tuju agar dapat menentukan platform yang sesuai.
Beberapa platform memiliki perbedaan audiens, seperti TikTok lebih banyak digunakan oleh anak muda, seperti pelajar dan mahasiswa dibandingkan dengan orang tua.
6. Menganggap remeh caption
Kehadiran caption perlu kamu perhatikan, karena ini dapat menjadi salah satu aspek yang menunjang konten videomu.
Adanya teks di dalam konten videomu dapat mendukung jumlah engagement dari audiens. Hal ini dikarenakan beberapa orang terkadang melihat video tanpa suara, terutama ketika berada di tempat umum.Adanya teks juga dapat membantu audiens mendapatkan informasi yang lebih jelas dari konten video yang diunggah
0 comments:
Post a Comment