Metro - publiklampung.com -- Komunitas Peduli Autis Lampung (KOPALA), merupakan sebuah komunitas yang dibentuk sejak tahun 2015 yang dimanfaatkan untuk mengenal apa itu autisme dan cara penangananya. Dalam perjalanannya, komunitas ini bekerja sama dengan dinas pendidikan, dinas sosial, dinas pertanian, dan juga komunitas-komunitas lainnya yang ada di lampung. Anggotanya mayoritas terdiri dari para kaum ibu, yang memiliki anak spesial (autisme).
Tak hanya berada di kota Metro dan Bandar Lampung saja, KOPALA sudah menyebar ke beberapa Kabupaten, diantaranya Lampung Tengah, Lampung Timur, Pesawaran, Lampung Selatan, Pringsewu, Lampung Utara, dan beberapa kota di luar Lampung
Berawal dari seminar singkat saat memperingati Hari Autis Sedunia pada tanggal 02 April 2015 yang diselenggarakan oleh Cahaya Bangsa School Metro Lampung, para peserta sepakat untuk berkumpul kembali dan mendirikan komunitas ini.
Dianawati, selaku founder Komunitas Peduli Autis Lampung, mengatakan bahwa salah satu kegiatan dari komunitas ini yaitu mengedukasi dan mensosialisasikan perihal autism kepada masyarakat luas.
"Saya dan teman-teman berinisiatif membuat komunitas ini agar para orang tua tau apa itu autisme dan bagaimana cara mengenali apakah anak kita autisme dan bagaimana cara penanganannya. Dengan bergabung bersama saling menguatkan satu sama lainnya sehingga tidak ada lagi orang tua yg merasa sendiri. Bila ada permasalahan dan orang tua tidak tau bagaimana cara penanganannya, bisa disampaikan di grup komunitas. Nanti akan banyak masukan atau sharing dari orang tua lain yang mungkin sudah memahami," Ujarnya, Kamis (4/2)
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh komunitas ini yaitu mengedukasi masyarakat metro tentang deteksi dini tumbuh kembang pada anak pra sekolah di wilayah iring mulyo metro timur, mengadakan edukasi ke beberapa sekolah melalui izin kepala dinas pendidikan kota metro untuk sosialisasi tentang apa itu perundungan atau bullying, Mengadakan seminar mengenai apa itu pendidikan inklusi, bagaimana cara menerapkan diet casein free, gluten free, and sugar ree (CF GF SF) pada anak autisme.
Selain itu, komunitas ini juga membuat buku resep makanan CF GF SF yang aman di konsumsi anak autisme,
Didalam prestasinya, komunitas ini pernah memenangkan lomba Video Challenge Virtual tentang 3M oleh Dinas Sosial pada bulan desember 2020 lalu.
Diana juga mengatakan, sejak dalam masa pandemi covid-19, KOPALA hanya mengadakan sharing dan lomba hanya melalui daring zoom, meet, dan juga grup whatsapp.
74x Dibaca
0 comments:
Post a Comment