Bandar Lampung - publiklampung.com -- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji yang dimiliki oleh Miftah Maulana Habiburrohman alias Gus Miftah di Sleman, Yogyakarta pada Sabtu (20/5/2023).
Pada kesempatan itu, Mendag Zulkifli Hasan memberikan santunan (beasiswa) untuk pendidikan anak-anak.
Dia mengaku, jika ada anak (santri) yang kesulitas sekolah, maka dirinya akan memberikan Rp 1 juta untuk satu orang anak.
“Ini saya siap berikan bantuan dana pendidikan (beasiswa) bagi anak-anak yang tidak memiliki cukup biaya untuk melanjutkan sekolah, ini untuk 250 anak,” kata dia dalam keterangannya, Minggu (21/5/2023).
Dia memberikan motivasi kepada para orangtua dan anak-anak untuk tetap semangat, rajin belajar, dan selalu berlomba-lomba dalam kebaikan dan prestasi.
Tak lupa, dia menceritakan kisah hidupnya, bahwa doa dan bekal yang baik hanyalah datang dari orangtua.
“Saya sebenarnya tidak lebih hebat dari bapak-bapak dan ibu-ibu yang ada di pesantren ini. Saya orang biasa dari kampung, dari dusun, tapi mungkin doa ibu saya yang membuatnya seperti ini,” ucap Zulhas.Kedua orangtuanya, kata dia, terutama sang ayah sering mengajarinya dan saudara-saudaranya untuk disiplin sejak masih anak-anak.
Dengan begitu, dianya bisa menjadi sosok yang tangguh.
“Kami tiap jam 4 dibanguni oleh ibu. Saat usia 6 tahun jika susah bangun, muka dikasih air. Belakangan saya baru tahu itulah cara mendidik anak-anak kita menjadi anak yang tangguh,” ungkap dia. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji yang dimiliki oleh Miftah Maulana Habiburrohman alias Gus Miftah di Sleman, Yogyakarta pada Sabtu (20/5/2023).
Pada kesempatan itu, Mendag Zulkifli Hasan memberikan santunan (beasiswa) untuk pendidikan anak-anak.
Dia mengaku, jika ada anak (santri) yang kesulitas sekolah, maka dirinya akan memberikan Rp 1 juta untuk satu orang anak.
“Ini saya siap berikan bantuan dana pendidikan (beasiswa) bagi anak-anak yang tidak memiliki cukup biaya untuk melanjutkan sekolah, ini untuk 250 anak,” kata dia dalam keterangannya, Minggu (21/5/2023).
Dia memberikan motivasi kepada para orangtua dan anak-anak untuk tetap semangat, rajin belajar, dan selalu berlomba-lomba dalam kebaikan dan prestasi.
Tak lupa, dia menceritakan kisah hidupnya, bahwa doa dan bekal yang baik hanyalah datang dari orangtua.
“Saya sebenarnya tidak lebih hebat dari bapak-bapak dan ibu-ibu yang ada di pesantren ini. Saya orang biasa dari kampung, dari dusun, tapi mungkin doa ibu saya yang membuatnya seperti ini,” ucap Zulhas.
Kedua orangtuanya, kata dia, terutama sang ayah sering mengajarinya dan saudara-saudaranya untuk disiplin sejak masih anak-anak.
Dengan begitu, dianya bisa menjadi sosok yang tangguh.“Kami tiap jam 4 dibanguni oleh ibu. Saat usia 6 tahun jika susah bangun, muka dikasih air. Belakangan saya baru tahu itulah cara mendidik anak-anak kita menjadi anak yang tangguh,” ungkap dia.
0 comments:
Post a Comment